Blogger Template by Blogcrowds.

Perbedaan Itu Sama



Perbedaan, suatu kata yang sudah menjadi sangat biasa di Indonesia karena memang sudah menjadi indetitas bangsa kita yang memiliki beraneka ragam suku, agama, ras, dan lain sebagainya. Dan menurut saya perbedaan tersebut adalah anugrah yang diberikan Allah kepada kita, karena dengan perbedaan tersebut, dapat membuat hidup kita menjadi lebih berwarna. Bahkan dari perbedaan tersebut, kita dapat mengambil suatu pelajaran yang mengantarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Saya teringat pada masa SD saya, saya sekolah di sebuah sekolah yang kepala sekolahnya beragama kristen. Namun di situ, beliau tidak pernah membeda-bedakan kita sebagai muridnya, mana itu yang islam, mana itu yang kristen. Yang uniknya lagi adalah, pada saat itu, sekolah tersebut merupakan sekolah yang baru saja di bangun, dan saya merupakan angkatan yang ke-2. Pada saat itu sekolah tersebut masih sangat kecil, hanya terdiri dari tiga ruangan. Ruangan pertama untuk ruang guru, sedangkan dua ruangan lainnya untuk kegiatan belajar mengajar. Dan guru yang mengajar pada sekolah saya waktu itu masih sangatlah sedikit, yakni berjumlah tiga orang saja. pada saat pelajaran agama, karena kami hanya memiliki dua ruangan saja untuk belajar, jadi kelas saya dan kakak kelas saya di gabung. Diruang pertama untuk belajar agama islam, dan diruangan lainnya untuk belajar agama kristen. Pada saat itu semua guru-guru disekolah tersebut adalah seorang muslim, hanya kepala sekolahnya sajalah yang kristen. Dan pada saat pelajaran agama berlangsung, kepala saya tidak bisa mengajar dikarenakan ada urusan lain, hingga akhirnya kelas untuk agama kristenpun kosong. Dan disaat itulah guru saya yang beragama islam masuk kekelas tersebut, dan mengajarkan mata pelajaran agama kristen. Pertama kali saya liat kejadian tersebut, saya pikir guru tersebut adalah seorang kristen, namun ternyata beliau adalah seorang muslim.
Dari sekolah tersebut saya mengambil sebuah pelajaran bahwa meskipun kita berbeda-beda dalam hal keyakinan,  latar belakang, suku, ras, dan sebagainya tapi dalam initinya kita itu adalah sama. Tidak ada perbedaan dalam diri kita, hanya amal perbuatanlah yang membedakan kita. Terutama sikap kepala sekolah saya yang sangat menghargai perbedaan, tidak membeda-bedakan sikapnya kepada setiap murid-murid, dan bahkan semua guru disekolah saya itu adalah muslim. Meskipun kami berbeda-beda, tapi kami tidak melihat bahwa perbedaan tersebut menjadi suatu pembatas diantara kita semua, dan kami selalu merasa bahwa kami semua ini adalah “SAMA”.
Harapan saya dalam mata kuliah Humanistic ini, semoga saya dapat mempelajari bagaimana menjadi seseorang yang lebih baik lagi terutama dalam menyikapi peristiwa-peristiwa yang sering terjadi di masyarakat nantinya, mengetahui bagaimana cara bersikap dengan baik, mengetahui bagaimana menjadi seseorang  yang tidak hanya baik diluarnya namun juga baik di dalam sikap dan perbuatannya.

0 Comments:

Post a Comment



Newer Post Older Post Home